Berdebat dengan orang lain itu haruslah berdebat dengan orang yang satu sekolah tapi memiliki pemahaman yang berbeda dengan "peraturan sekolahmu" Janganlah berdebat memakai peraturan sekolahmu dengan orang yang tidak satu sekolah denganmu. Karena kita beda sekolah, KITA BEDA PERATURAN.
Janganlah senang berkoar-koar di media menggunakan kitab sucimu dan dengan berani mencantumkan rumus peraturan sekolahmu kepada orang yang tidak satu sekolah denganmu.
Contoh: Di sekolah international (Sebut saja Rose School), Tingkat sebuah kelulusan Rose School memiliki dasar persentase sebagai berikut, dan (jawaban ujian 100% hanya menggunakan bahasa Inggris) dengan persentase 50% untuk ujian, 20% homework, 20% keaktifan di kelas, dan 10% dari attendance.
Sekolah kedua kita sebut dengan sekolah Bunga Melati. Tingkat sebuah kelulusan Bunga Melati memiliki dasar persensate sebagai berikut, dan (jawaban ujian harus menggunakan 70% bahasa Indonesia dan 30% bahasa Inggris pada beberapa bidang studi), dengan persentase 70% nilai ujian, 10% attendance, 10% presentasi di kelas yg dilakukan setiap minggu, dan 10% sisanya dari homework.
Apakah mungkin kamu bisa menentukan seseorang dari Rose School dinyatakan tidak lulus karena anda menggunakan metode peraturan dari sekolah Bunga Melati. IT DOESNT MAKE SENSE HONEY!!..
Kalau kamu mau menentukan seseorang lulus atau tidak lulusnya. Syarat-syarat yang harus kamu penuhi adalah:
1. Kamu berkompeten untuk menilai seseorang (misalnya kamu Profesor di kelas tersebut, atau kamu guru kelas di sekolah tersebut A.K.A kamu pemuka agama atau mungkin kamu TUHAN atau penjaga pintu surga dimana kamu bisa menentukan lulus atau tidaknya seseorang.
Kalau kamu saja masih bisa melakukan dosa kecil setiap harinya, dan belum hafal di luar kepala isi dari kitab sucimu, atau belum pernah dipinjamkan lingkaran suci di atas kepala oleh Malaikat di Surga. Janganlah coba-coba merasa kamu berkompeten.
2. Jangan menghakimi seseorang yang bukan satu sekolah denganmu memakai peraturan sekolahmu. DON'T YOU UNDERSTAND WE HAVE DIFFERENT RULES OF WHAT WE CALLED HEAVEN. Some religion using count and measurement of good deeds and bad deeds to make you qualified as a member of heaven. Some religion recognizing the meaning of LOVE AND FORGIVENESS, the meaning of Sacrificing and Savior.
We see the God differently, you see God as a judge, judging you at the end of your life, are you good or bad enough, did you do more good things over your bad things to make you qualified.
In the other hands, We have been taught that God is not the judge, God is the savior, we believe that it is almost impossible or let says impossible to even cover up our sins (bad actions) that we did with our good deeds. We believe we can't do it by ourselves.
So if you still believe you are the one that competent to even decided who is and who is not qualified to enter the heaven. Read those 2 points or at least look at the mirror first and ask yourself "DO YOU EVEN QUALIFIED??"
Jangan pernah memakai "peraturan sekolahmu" untuk menilai seseorang lulus atau tidak lulusnya ketika dia tidak bersekolah di tempat yang sama dengan kamu. Kalau kamu sungguh-sungguh ingin berdebat, berdebatlah dengan orang yang memiliki pemahaman yang berbeda TAPI satu sekolah denganmu, yang belajar pelajaran yang sama, memakai buku pelajaran yang sama, memiliki guru yang sama atau paling tidak bersekolah di tempat yang sama dengan kamu. itu baru namanya kamu pintar!!.
Kalau kamu berdebat dengan orang yang memiliki buku pelajaran yang berbeda, pelajaran yang berbeda dengan kamu, bersekolah di tempat yang berbeda, artinya sama saja seperti seorang LAWYER BERDEBAT TENTANG MEKANISME TUBUH DENGAN SEORANG DOKTER. Kamu tidak belajar hal yang sama dengan saya. So STOP IT!!
Peraturan kamu berbeda dengan peraturan di sekolah saya. Di sekolah kamu, saya "mungkin dianggap" tidak lulus, begitupun juga dengan kamu, di sekolah saya, kamupun "dianggap" tidak lulus.
Religion is only "name", Your actions, your hearts towards people, your words, the peacefulness that you brought among people is what matters and at the same time showing whether the God that you believe in really a God or ?.
It shows through you, your words and your actions.