Tau sendiri dong kalau di China itu susah untuk mengakses ke segala macam website yang asalnya "international", dari mulai Youtube, Facebook, Twitter, bahkan google sekalipun. Dan untuk mengakses website tersebut, kita harus membutuhkan yang namanya VPN.
Dan akhir-akhir ini VPN di Computerku tidak bisa nyala, cuman bisanya dari IPAD, dan IPADku tidak bisa mengakses blog ini, jadi sedih banget banyak tulisan/kejadian yang ingin kuceritakan jadi terlewat.
Padahal aku sempat berpikir, mmm kalau ga salah aku udah bikin tulisan di akhir Agustus 2018, tenang, ternyata hmmm belum....
Memang salah satu yang bikin sedih tinggal di China adalah susahnya berkomunikasi menggunakan web atau app yang berbasis international, bisa sih tapi harus menggunakan VPN yang kadang suka "drop" atau tidak stabil.
"I had been thinking to lose some weight for quite some times, maybe since few months ago, or maybe even more further, but I never have the urge to really do it with so many reasons going on in my mind"....okay about this update i will talk in detailed in my next article since there are couple of things that i want to share about.
NEXT: The School has just begin. Sekolah di China memang selalu membuka tahun ajarannya di awal September, setelah selama 2 bulan lebih anak-anak menikmati summer holiday. Di China memang kalau holiday menurutku sangat lama, tapi tidak hanya liburan bebas biasa, biasanya anak-anak selalu dibekali PR yang lumayan banyak dari guru mereka.
Oh iya ada satu hal yang aku "lupa" cerita kalau sekolah di China itu, pada saat anak mulai masuk kelas 1 SD, setiap kelas akan mendapatkan guru wali kelas yang akan tetap stay sampai anak lulus SD, berbeda dengan di Indonesia yang setiap naik kelas kita ganti guru.
Tentunya mereka memiliki guru diluar guru kelas mereka, seperti guru musik, guru art, guru bahasa inggris, moral, science, dll. Tapi guru wali kelas di China biasanya bertanggung jawab untuk segala sesuatunya, dan biasanya mengajar pelajaran Chinese dan Mathemathic.
Keuntungannya yah guru kelas tersebut sudah mengenal kelemahan, karakter, kelebihan, dan kebiasaan masing-masing anak sehingga dia tahu persis bagaimana dia harus menghadapi setiap muridnya. Dan keuntungan khusus untuk aku yang foreigner dan tidak terlalu bisa mandarin. Sehingga suamiku tidak perlu cape-cape lagi "nerangin" ke guru kelas anak kita, kalau istri saya blablabla, tidak lancar berbahasa mandarin. Karena guru kelas anakku sudah tahu bahwa aku tidak berasal dari China, jadi dia memaklumi.
Di Beijing school, untuk 1-2 minggu pertama biasanya ada kelas "military training", i'm not really sure what they are doing exactly, tapi yang aku tahu biasanya mereka sering baris berbaris yang dipimpin oleh salah satu anggota militer di Beijing. Kedua anakku memang bersekolah di dua sekolah yang berbeda, dan sekolah anakku yang besar sudah tidak terlalu mementingkan "military training" lagi, katanya hanya untuk anak yang baru masuk kelas 1 saja, sedangkan di sekolah anakku yang kedua masih ada training ini walaupun dia sudah masuk kelas 2 SD.
Anakku yang pertama sekarang menduduki kelas 6 SD, yang artinya tahun ini dia akan mengikuti ujian nasional. Dan next year she will be entering middle school, sebenarnya usia anakku harusnya sudah masuk SMP tahun ini, tapi karena kita berpindah-pindah negara, dan pada saat pertama kali ke China, dia sama sekali tidak bisa berbicara mandarin sama sekali, jadi suamiku takut dia "ketinggalan" walaupun kepala sekolahnya mengijinkan dia mengikuti umurnya untuk langsung masuk di kelas 2 SD, tapi suami tetap memutuskan untuk dia mulai dari 1 SD aja, supaya ga keteteran dan sosialisasinya juga dari awal, tidak seperti kelas 2 SD yang "mungkin" sudah mulai memiliki teman seperkumpulan sendiri.
Sebagai seorang ibu, rasanya agak campur aduk anak udah mulai duduk di kelas 6 SD, mau ujian nasional, terus tahun depan mulai masuk smp, masa remaja akan dimulai dengan segala lika likunya.
Kayaknya tulisan kali ini agak sedikit random, karena banyak yang mau diceritain dari sejak sebulan "meninggalkan blog" dan banyak kisah-kisah yang belum sempat terceritakan.
Di artikel selanjutnya aku juga ingin membagi kisahku tentang kedua anakku yang sangat berbeda karakternya dan bagaimana cara mengatasi kedua anak yang bagaikan langit dan bumi. hahaha.
But i love them both anyway, no matter what.
Alright reader, to calm my mind first to finally get the chance to get the access to my blog again, let's have some rest first, and i will continue my story by tomorrow, and you are welcome to keep "reading my journey". Have a good rest everyone.
Regards,
from Beijing at 23:28