Sudah lebih dari 5 tahun aku tinggal di Beijing, dengan kemampuan bahasa mandarin level 0.5, hahaha, iya level yang dimana cuman mengerti dikit2.
Aku selalu berpikir mustahil untuk bisa bekerja di negeri ini, tidak pernah terbersit untuk bekerja sedikitpun. Fokusku hanya suami dan anak-anak seperti yang biasa kulakukan.
Tetapi ga tau kenapa, disela-sela doaku, selalu kusisipkan mimpi yang "hanyalah angan-angan", aku selalu berpikir yah apa salahnya sisipkan ke dalam doa, ga ada ruginya, tidak dibutuhkan biaya juga untuk berdoa, Tuhan akan memberikan secara cuma-cuma kepada umatNya, God is good.
Suatu hari aku melihat group WeChat (Wechat adalah sosial media yang digunakan seperti WhatsApp), di China semua orang menggunakan WeChat untuk berinteraksi dan membayar pembelian produk mereka, yah di China semua pembayaran cukup dilakukan hanya dengan menggunakan cellphone.
Seperti biasa, aku selalu membaca group-group perkumpulan orang Indonesia di Beijing, suatu hari ada lowongan kerja untuk orang Indonesia, yang tertulis adalah kerjaannya hanya membaca dan merekam suara kita saja, kerjanya 8 jam, memang lokasinya jauh dari tempatku tinggal, dan gajinya termasuk sedang atau bisa jadi anggap saja sedikit untuk jam kerja selama 8 jam, distance dari rumahku ke tempat kerja itu sekitar 1 jam, pulang-pergi artinya akan memakan waktu 2 jam, makan siang sekitar 1 jam, kalau dihitung total, aku harus siap memberikan waktu selama 11 jam hanya untuk gaji yang "tidak seberapa", lalu aku berpikir "ah gapapa deh, aku ingin coba-coba saja supaya dapat uang saku pribadi, gak perlu apa2 ngandelin suami".
Setelah melihat iklan tersebut, aku mulai cerita ke suami, awalnya suami bilang
"bisa dipercaya ga?" terkadang memang di China, seringkali banyak iklan yang terlihat "manis", ternyata kenyataannya jauh dari yang tertulis. Lalu suami menyerahkan semuanya kepadaku.
Singkat cerita, aku membuat apppointment untuk interview, kemudian di pagi hari H, suami terlihat "mau-ga-mau", dia merasa kayaknya agak kurang worth it karena dinilai jarak dari rumah ke kantor terlalu jauh, pulang pergi bisa 2 jam lebih, dan suami kuatir udah interview jauh2 ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Kemudian aku tetap berkeinginan kuat untuk tetap menghadiri interview, aku mulai "memelas agak maksa" bilang aku tetap mau datang. Aku meminta suamiku untuk menemani, karena aku memang kurang tahu jalanan kota Beijing, dan juga aku tidak bisa berbahasa mandarin.
1 jam kemudian dari jam interview yang ditentukan, a.k.a TELAT, karena perdebatan yang sudah terjadi, dan memang ternyata jauh, jalan kakinya juga lumayan bgt!! sampailah di gedung berlantai 14, masuklah ke tempat kantor yang diisi oleh semua orang yang bekerja di depan komputer. Kemudian Front Desk bertanya namaku, aku menjawab, dan dia langsung membawaku ke sebuah ruangan dan langsung disodorkan sebuah kontrak bertuliskan hanzhi mandarin, aku meminta copy dalam ENGLISH, jawabannya tidak ada. Untung saja, aku mengajak suamiku, yang orang lokal asli, sehingga dia mewakiliku membaca, dan menerjemahkan hal-hal penting.
Orang tersebut langsung menawarkan kontrak kerja selama 1 bulan, dimana iklan yang dijanjikan adalah freelance selama 15 hari, aku langsung kaget, karena aku tidak tahu pekerjaan apa yang harus dilakukan, tanpa basa basi, tanpa memberitahukan job description, aku diharuskan menandatangani perjanjian kerja, aku langsung bilang mmmm, no, aku bilang ke suami, aku hanya mau bekerja selama 2 minggu seperti yang tertulis di iklan, mengapa aku bilang seperti itu, karena 1. aku tidak tahu pasti job descriptionnya, 2. tidak ada pengenalan tempat kerja, dll, 3. jam kerja 8 jam yang membuat aku harus bertanya ke diriku sendiri, apakah aku sanggup merekam suaraku selama 8 jam. (iklan kerjanya adalah merekam suara dalam bahasa indonesia).
Tiba-tiba suamiku yang tadinya tidak ingin aku bekerja di tempat ini, tiba-tiba jadi ga enak hati dan "menyuruhku" mengikutinya saja karena dilihat kantornya beneran kantor, dan yang bekerja sangat banyak orang disana.
Aku TETAP dengan pendirian awalku, NO NO NO, aku hanya mau bekerja selama 2 minggu, suamiku tahu dari cara berbicaraku, there is no way, he can change my mind anymore. Dalam hatiku pada saat itu adalah pekerjaan apa ini tanpa tes, tanpa interview, kok segitu gampangkah?? lalu aku juga ingin melihat dulu apakah aku sanggup bekerja di tempat ini? aku ngotot bolak balik no no, i won't sign the agreement, otherwise 2 weeks, and let me talk to the person i talked on WeChat, where is he? Iya, sejak sampai kantor, aku tidak melihat orang yang berbicara denganku di WeChat, ketika bertemu, tiba-tiba orang itu banyak alasan dengan menjawab, iya setauku "anda sudah tahu bla..bla..bla", yes he is lying, i said i didn't know anything, you didn't tell me anything.
Kemudian setelah berdebat sekitar 20 menit, akhirnya mereka menyanggupi ok baik, lalu tertulislah setengah bulan. Dengan agak sedikit ketus, mereka merubah kontraknya, dan aku menandatanganinya.
Setelah itu, dibawalah aku bertemu dengan seorang wanita yang seumuran denganku, mungkin sedikit lebih muda dariku, lalu orang yang membawaku menjawab, dialah yang akan bertanggung jawab mengajariku segala sesuatunya.
Sebut aja namanya Miss Z. Miss Z memperkenalkan dirinya dalam bahasa Inggris yang fasih, senangnya aku, karena aku menemukan orang yang bisa aku ajak komunikasi dalam bahasa yang kumengerti. Dia memperkenalkan dirinya adalah seorang lulusan programmer Universitas di Perancis dan bekerja sebagai Manager Development di departemen tempat aku harus bekerja (kantor programming).
Mulailah training, aku duduk di sebelahnya, kemudian dia memberikan sebuah kata-kata dalam bahasa Indonesia yang harus aku benarkan ejaan dan pengucapannya, tentunya menggunakan komputer, semua dilakukan dengan komputer, tentunya untuk aku yang mahir dalam mengetik, alias sudah hafal, thanks to IRC, jaman2 chat2 jaman dulu :), menjadi hal yang sangat menguntungkan untuk aku. Setelah selesai, Miss Z looks happy, she said, "wah kerjaan kamu bagus, kamu lebih cepat dari orang yang aku tes sebelumnya".
Kemudian dia memberikan aku lagi 1000 kata dalam bahasa Indonesia yang harus aku benarkan ejaan dan pengucapannya. Lalu dia menyuruh aku take a lunch break, suamiku tetap setia menemani, sampai akhir waktu.
Setelah aku menyelesaikan semua pekerjaan aku, Miss Z memberitahukan BIG GOOD NEWS, dia berkata aku diperbolehkan membawa semua pekerjaan kerjaku ke rumah, aku tidak perlu datang ke kantor satu haripun, semua file akan dikirim melalui emailku, dan aku hanya perlu email balik, dan yang paling membuatku senang aku tidak perlu kerja selama 8 jam, karena semua pekerjaanku akan dihitung per sejumlah sekian kata (beda dengan perjanjian gajiku dihitung per hari seharga sekian), Miss Z berkata aku tidak perduli berapa jam kamu bekerja, berapa kata yang akan kamu kerjakan dalam sehari, Miss Z akan memberikan beberapa folder untuk 2-3 hari, dan aku diminta mengembalikan sesudah 3 hari berikutnya.
Ketika aku berdiskusi dengan suami, aku berpikir untuk orang yang lelet dalam pekerjaan ini, yah buat mereka lebih untung kalau gaji diitung per hari, tapi untuk orang yang agak cepat menyelesaikan pekerjaan seperti aku, untungnya adalah selesai bekerja dalam beberapa jam lalu bebas, karena untuk orang seperti aku yang mengetik cepat, Miss Z mungkin akan "terus menerus" memberikan beribu-ribu kata lagi karena kerjanya per hari 8 jam, tapi karena dia tidak jadi mengikuti agreement, dia hanya mengikuti per sejumlah sekian kata, maka aku menganggap lebih baik untukku.
Sebelum aku pulang Miss Z berkata aku terlihat seperti orang yang sangat bertanggung jawab, dan cekatan. Setelah kita tukeran contact, mulai dari kemarin, dia sudah mulai mengirimkan file-file yang harus aku kerjakan.
Yang membuat pekerjaan ini menyenangkan adalah, pekerjaan ini sangatlah mudah, seperti PR bahasa Indonesia anak kelas 3 SD, cuman bedanya ini menggunakan komputer dan aku diberikan kesempatan untuk bekerja dari rumah, tidak perlu datang ke kantor sama sekali, sehingga aku ga perlu bingung cari makanan pada saat jam makan (karena keterbatasan bahasa), jarak antara rumah-kantor, dan waktu kerja.
Hal seperti ini hampir seperti aneh tapi nyata menurutku, karena orang seusia aku diberikan pekerjaan seperti PR anak SD, dibayar dengan harga yang lumayan buatku, dan bekerja dari rumah, sehingga aku bisa terus menerus memperhatikan anak-anak dan suami di rumah.
Akhir cerita, Miracle does really exist. Doa itu adalah nyata komunikasi antara Tuhan dan manusianya.
Last, but not least DON'T FORGET TO PRAY BECAUSE GOD REALLY HEARS YOUR PRAYER AND WILL GIVE YOU THE ANSWER WHEN HE THINKS IS THE RIGHT THING FOR YOU.