Anakku yang pertama sudah mendapatkan haid pertamanya di usia 12, dan di usia sekarang ini juga mulai senang diajak teman-temannya pergi, dan diapun senang jalan-jalan sama temannya, tapi biasanya suamiku kurang mengijinkan karena usianya yang belum terlalu besar dan juga tidak termasuk anak kecil, jadi agak nanggung.
Anakku yang pertama ini, keingintahuannya juga sangat besar, pernah sesekali waktu dia mencari mengapa seorang laki laki bisa menyukai seorang perempuan, dia mulai bertanya-tanya di dalam hatinya, karena dia melihat teman-temannya yang katanya mulai saling naksir-naksiran.
Di karenakan internet yang sangat amat bahaya, ketika dia searching, ternyata yang keluar malah gambar dan cerita-cerita yang tidak tidak, untung saja kami sebagai orang tua tidak mengikuti arus jaman now yang membebaskan anak memiliki akses ke internet dengan sangat bebas, karena kami tahu internet itu sangat membahayakan kalau tidak ada bimbingan orang tua, jadi kami selalu membiasakan anak untuk meminta ijin setiap saat ketika ingin menggunakan gadget di rumah, tapi masih saja kita tetap "sedikit kecolongan, untung tidak kerampokan", karena minimnya akses internet pribadi.
Pada saat itu, anakku meminta ijin untuk mengecek Wikipedia yang dimana memang selalu diminta oleh sekolah, pekerjaan rumah anak jaman now memang sering harus menggunakan internet untuk mencari informasi, lalu dia bawa masuk ke kamar dan kamipun tidak mengecek lagi.
Susahnya memiliki anak yang sekolah dengan bahasa mandarin, dan aku sendiri yang tidak bisa membaca hanzhi mandarin, tidak membuatku mengecek informasi yang dicari karena memang tidak dicari dalam huruf alphabet, tetapi menggunakan bahasa kanji hanzhi mandarin.
Suamiku bukanlah tipe orang yang suka search ini itu, dia lebih suka main game, membaca berita atau nonton film, sedangkan aku adalah tipe orang yang suka googling mencari informasi ini itu. Jadi suami jarang buka-buka internet explorer, baidu, google, kecuali dia memang benar-benar membutuhkan informasi pada saat itu.
Lalu pada suatu saat, suamiku ingin mencari informasi di baidu (googlenya China), (tentunya dalam huruf kanji mandarin yang dimengerti oleh suami), dan kaget kenapa tiba-tiba banyak bahasan soal Sex, laki laki, perempuan dan lain lain, lalu suami bertanya padaku "coba deh kamu lihat ini apaan yah", dia tahu itu pasti bukan aku, karena kami memiliki gadget masing-masing, jadi pasti bukan aku yang menggunakan gadgetnya, lalu aku bertanya emang apa artinya, terus dia kasih tau bla bla bla, dan akupun langsung mengecek gadget aku, dan suruh suami translate (karena anakku menggunakan huruf kanji mandarin), ternyata di gadget akupun juga sama banyak informasi-informasi history soal sex, laki dan perempuan dll. Pada saat itu anak aku lagi di sekolah, lalu kitapun berencana untuk membicarakan SECARA TENANG ketika dia pulang nanti secara private.
Kita tahu bahwa hal-hal seperti ini adalah hal yang normal untuk dicari tahu oleh anakku, karena pastinya dia mulai melihat teman-temannya saling suka, tetapi yang membuat kekhawatiran adalah pada saat internet tidak simply menjelaskan hal yang sederhana saja, melainkan gambar, video, dan cerita porno mulai terlihat.
Kitapun sebagai orang tua harus membimbing anak remaja kita bukan dengan amarah, nanti anaknya malah kabur, tapi kita harus menjelaskan secara tenang, gamblang, dan jelas, dan tidak bersifat menghakimi.
Singkat cerita, anakku pulang sekolah, hal pertama yang kita lakukan adalah menyibukkan si adik yang selalu bertanya soal PRnya, menyibukkan adik dengan hal lain, karena adik juga selalu "kepo" kalau kita mulai ngobrol serius pada sang kakak, dan kitapun tidak mau membuat sang kakak malu karena privacynya terbongkar, kitapun sebagai orang tua harus menjaga privacynya dari sang adik, istilahnya "kasih muka" lah ke kakak. Setelah sang adik sibuk, kita lanjut ke kamar sang kakak.
Dengan suara tenang dan halus, kita mulai bertanya "Apakah akhir-akhir ini kamu merasa mencari informasi yang mungkin kurang layak untuk anak seusia kamu?" Lalu awalnya dia diam saja dan mulai berpikir sejenak, setelah itu diapun mengaku dan kitapun bertanya awal mulanya, diapun menjawab bahwa awal mulanya dia cuman penasaran "kenapa laki laki suka pada perempuan", yah mungkin untuk kita yang dewasa merasa itu adalah hal yang biasa, tapi untuk anak yang dari anak kecil mulai beranjak remaja rasa penasaran itu muncul, dan keingintahuan anak juga ada yang mendetail, dan ada yang biasa aja mengikuti arus.
Memang di kata di bagian search history ada kalimat "mengapa laki-laki suka perempuan", lalu dia bilang mulailah keluar link-link yang membuat jadi semakin bingung, dan dia mulai klik ke topik selanjutnya, dan malah keluar kata-kata atau kalimat yang membuat dia malah semakin bertambah bingung oleh maksud dan artinya, jadi dia berlanjut ke search-search selanjutnya. jadi istilahnya setengah kecemplung, akhirnya nyebur jadi basah sekalian.
Kamipun tidak marah, kami hanya menasehati bahwa hal sekecil apapun bisa ditanyakan ke mama atau papa, kalau kamu malu, kamu boleh bertanya ke mama, karena informasi di internet itu belum tentu benar dan sangat membahayakan, dan kami mulai menjelaskan detail tentang laki-laki, perempuan, terkecuali soal seks, karena memang anakku yang pertama ini rasa penasarannya sangat tinggi, dia memang pintar di sekolah, jadi dia terbiasa untuk berpikir detail, jadi kamipun tidak mau membuat dia tambah penasaran soal seks yang sesungguhnya di umurnya yang terlampau muda, kamipun hanya menjelaskan kulit luarnya saja, dan kita juga mengingatkan bahwa hal seperti itu bisa membuat dia tidak fokus sekolah dan malah ingin mengetahui lebih dalam tanpa disadari karena merasa teori hanya teori, praktiknya seperti apa, jadi ini yang kita ajarkan untuk dihindari.
Dan ternyata media sosial seperti We chat (Whatsappnya China), ternyata teman-temannyapun ada beberapa yang nakal, kadang mengirim gambar tak senonoh, jadi setelah kami menjelaskan, kamipun memutuskan untuk "mengangkut" dia dari media-media sosial, dan membiasakan dia untuk mengecek semua informasi internet di ruang tamu, tidak di kamar pribadi, tentu saja dia masih boleh menonton film di internet, mengakses informasi di internet, tapi tentunya dengan orang tua disamping, tidak di kamar pribadi sendiri. Puji Tuhannya anakku adalah tipe anak yang penurut, dan tidak membangkang, tentunya ini juga sudah dibiasakan dari semenjak dia kecil untuk tidak melawan orang tua, jadi dia dengan entengnya agree with that.
Jadi karena kejadian ini, akupun ingin mengingatkan para orang tua terutama yang anaknya mulai beranjak remaja, untuk tidak segampang itu membiarkan anak memiliki akses internet, apalagi anak jaman now biasanya memegang gadget sendiri, kalau masih maupun kita bisa menggunakan "parental lock".
Sebenarnya Internet tidak sepenuhnya bahaya, banyak informasi edukatif yang didapat anakku juga, maka itu aku masih membolehkan anakku untuk menggunakan internet, tapi hanya di ruang tamu dan dalam pengawasan orang tua, karena pada akhirnya kita tidak mau anak-anak kita terjerumus ke hal-hal yang taboo.
Wanita yang diidamkan oleh para pria adalah wanita pintar, berakhlak baik yang akhirnya akan dijadikan istri dan ibu dari anak-anaknya kelak.
Dan pada akhirnya laki-laki yang penuh wawasan edukatif, berpendidikan tinggi, memiliki otak yang pintar, dan tentunya yang berakhlak baik yang akan dicari oleh wanita. Jadi apa gunanya yah mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang kotor, untuk apa? Yah mungkin lumayanlah yah buat nambah-nambah dosa, siapa tau dosa kalian kurang banyak :)
Jadi untuk remaja atau anak muda jaman now yang membaca blog ini, isilah pikiran-pikiran kita dengan hal yang berisi dan benar, supaya otak kita tidak penuh dengan sampah, tapi jadilah generasi muda yang pintar, penuh wawasan luas oleh informasi yang edukatif, karena orang pintar itu terlihat lebih tampan, cantik dan keren daripada orang yang isi otaknya hanya pikiran kotor, porno, dan kosong akan wawasan ilmu.
Selamat menjadi pintar dalam memilih makanan untuk isi otak kita :)