Bertambahnya umur, keinginan dan harapanku simple, hanya ingin Sehat dan Bahagia. As simple as that, Aku sudah menikah muda, anak-anak sekarang juga sudah beranjak besar, sudah tidak terlalu repot seperti dulu lagi, aku hanya ingin melihat mereka bertumbuh sehat, menjadi orang baik, dan mensupport mereka untuk menggapai cita-cita mereka.
Terkadang kita lupa menghargai umur yang diberikan Tuhan, banyak orang tetap bersedih di dalam keraguan dan kegelisahan mereka menghadapi hari-hari, kita lupa untuk bersyukur dan bahagia.
Musuh terbesar kita sebenarnya adalah pikiran kita sendiri. Pikiran untuk tetap berada di masa lalu, pikiran untuk terlalu kuatir akan masa depan, pikiran untuk tetap bersedih di saat ini, biarlah hari ini memiliki kesusahannya sendiri.
Usia kita bertambah, tapi terkadang pikiran dan hati kita mundur, kita melihat masalah seperti melihat masalah tersebut adalah musuh kita, padahal masalah adalah bagian dari hidup kita, sesuatu yang harus kita "ajak berteman" untuk melangkah bersama, karena tanpa masalah kita tidak tahu apa artinya bahagia.
Bayangin kalau hidup kita SELALU bahagia, kita tidak tahu apa itu rasa sedih, apa itu rasa kecewa. Mungkin rasa sedih itu "harus ada", karena ketika kita merasakan kesedihan dan kekecewaan, at the same time we know what is happiness.
Bahagia buatku adalah gambar diatas, gambar suami dan anak-anakku. Merekalah sumber kenyamananku, tempat dimana aku bisa menjadi diriku utuh yang sesungguhnya, bisa tertawa lepas, bercerita, bersedih, berteriak, berkreasi, merasakan dan mengerti apa yg namanya dicintai dan mencintai....
Semakin umurku bertambah, aku ingin menjadi orang yang istilahnya lebih "legowo", aku terkadang suka terlalu berputar-putar 360 degrees di lingkaran kekecewaan atau kekesalan yang sama, terlalu sensitif dengan apa kata orang.
Aku mau belajar menjadi orang yang lebih cuek dengan perkataan orang-orang yg tidak penting isinya atau lebih tahu bagaimana menaruh perkataan orang-orang yang membuat sakit hati ke tempat sampah yang sudah ada, aku tidak mau lagi membodohi diri sendiri dengan membuat "tempat sampah" itu selalu kosong.
Bahagia itu menurutku adalah pilihan, harus diciptakan. Bahagia itu bukan kondisi, tapi depends on our point of view melihat hidup kita, melihat masalah kita.
Mari sama-sama belajar untuk MENCIPTAKAN KEBAHAGIAAN di hidup kita masing-masing. Karena Bahagia itu tercipta tergantung dari sudut pandang kita melihat sesuatu. Jadilah Bahagia. Itu PILIHAN.