Kebiasaan ini kadang membuat aku bingung, shock, tetapi ada juga yang membuat aku terkagum dan tanpa sengaja teresap dengan sendirinya.
1. Senang meminum air hangat, cenderung panas. Aku seringkali "didebat" oleh ibu mertuaku yang sampai hari ini senang sekali "menegur" aku yang senang sekali meminum air dingin, tau sendiri kan Jakarta, Indonesia sangat panas, orang-orang Indonesia terbiasa senang meminum air dingin. Biasanya aku hanya meminum air hangat ketika musim dingin di China, itupun juga ga panas-panas banget, dan di musim lainnya yah tetap saja minum air dingin. Hal ini membuat ibu mertua selalu cerewet menegur supaya di musim panaspun yang sangat panas harus tetap meminum air hangat. Alasan beliau makanan yang masuk ke dalam ususku tidak akan tercerna dengan baik, dan menimbulkan banyak penyakit, tapi aku mendapatkan hal ini "annoying", karena menurutku tidak hanya di Indonesia, di Americapun ketika aku tinggal disana semua orang mencari air dingin, mau minum Coke, atau air putih biasa, mereka mencari yang dingin, dan kami semua baik-baik saja, bahkan nenekku yang sudah berumur 85 tahunpun tetap minum air yang tidak hangat, bahkan di waktu mudapun dia senang mencari air dingin dan memakai AC.
2. Hidup mereka selalu aktif. Orang di China itu hampir semua sangat aktif, bahkan orang tuanya sekalipun setiap pagi mereka selalu berjalan kaki, olah raga, dan siang hari bahkan malam hari (tak terkecuali musim dingin mereka tetap berolah raga), mereka memiliki perkumpulan senam di jalanan pada umumnya. Hidup orang-orang di China itu adalah tidur cepat di malam hari, dan bangun pagi sekali sekitar jam 6 atau jam 7 pagi, mulai dari anak kecil sampai lanjut usia mereka selalu penuh aktifitas.
3. Orang China senang berjalan kaki, berjalan kaki buat mereka adalah hal yang sangat biasa, bahkan mereka berjalan sangat cepat, karena dari kecil mereka sudah terbiasa berjalan kaki dan naik sepeda.
4. Senang memakai kaos kaki dan sepatu, bahkan di musim panaspun, jarang bisa aku temui orang memakai sendal ceplek, sendal jepit, atau sendal high heels, mereka senang memakai sepatu kets, sepatu boots, atau sepatu yang fashionable. Bahkan ketika aku masih pacaran dengan suami, suami bingung dengan aku yang senang sekali memakai sendal high heels, sendal jepit, sendal santai, suami merasa hanya orang-orang di kampung China, atau yang tidak mampu yang memakai sendal. (kebudayaan mereka seperti itu). Sehingga ketika aku di China, aku lebih sering membeli sepatu, yang biasanya jarang aku beli. (ketauan banget orang Indonesia) :). Walaupun di musim panas, aku masih tetap cuek dengan memakai sandal.
Kebiasaan orang China lainnya yang membuat aku agak sedikit kaget tapi akhirnya tanpa kusadari belajar dari hal tersebut.
1. Mereka sangat menghormati orang tua. Orang tua buat mereka adalah segalanya, baru pertama kali aku melihat ada iklan di TV swasta dan seringkali diputar berkali-kali, bahkan ketika Chinese New Year tiba, bisa hampir setiap 3 iklan terputar selalu soal “Betapa kita harus mencintai dan mengingat orang tua setiap saat” , mereka mengajari dari harus menelepon orang tua, mencari mereka, dan membantu mereka terutama ketika mereka lansia. Tidak heran dari semulai kecil, anak-anak di sekolah diberikan tugas untuk membantu orang tua. Ini sudah pernah kujelaskan di blog soal “Sekolah di Beijing”.
2. Anak sedari dini mungkin harus bisa mengurus dirinya sendiri, bahkan memiliki tanggung jawab untuk membantu orang tua, pekerjaan rumah dan kebersihan kelas mereka. Kalau biasanya di Indonesia, ada pembantu khusus untuk membersihkan kelas setiap mereka selesai sekolah. Lain halnya dengan sekolah di Beijing, anakku yang baru masuk kelas 1 SD harus membawa satu lap setiap hari untuk membersihkan meja mereka sendiri, dan setelah jam pulang sekolah tiba, mereka harus menyisihkan 10-15 menit waktu mereka untuk menyapu lantai kelas mereka, menyiram tumbuh-tumbuhan yang ada di dalam kelas, membersihkan dan merapikan kelas setiap harinya. Gurupun selalu berpesan bahkan memberikan homework dalam bentuk video atau foto pekerjaan rumah apa yang kalian sudah lakukan di rumah dan harus diperlihatkan di dalam kelas.
3. Olah raga adalah hal yang sangat penting untuk orang China bahkan dari sedini mungkin, kalau biasanya pelajaran olah raga di Indonesia sangatlah tidak penting atau biasa aja, lain dengan sekolah di China, pelajaran olah raga adalah pelajaran yang sama pentingnya seperti pelajaran IPS, mereka dituntut untuk bisa jumping rope 100 kali dalam 2 menit (untuk kelas 1 SD), berlari keliling lapangan setiap hari, sit up, push up, semuanya bertahap bertambah seiring dengan usia bertambah. Tidak heran peraih Olimpic dunia terbaik masih dipegang oleh USA atau China, karena buat negara China pelajaran olah raga di sekolah sama pentingnya seperti pelajaran lainnya, bahkan kata suamiku, ketika setiap murid yang mau lulus-lulusan SMP atau SMA kalau pelajaran olah raganya dibawah rata-rata, mereka tidak akan diluluskan, karena bagi negara China kesehatan fisik sama pentingnya seperti kepintaran otak mereka.
Setelah melihat-lihat dan hidup di kedua negara, aku mengambil sedikit sebuah kesimpulan bahwa Orang Indonesia memang cenderung hidupnya santai, segala hal lebih laid back, apa-apa serahkan pada Tuhan saja, apa-apa nanti juga bisa dikerjakan, segala sesuatu bisa di negosiasikan, masih ada waktu, “Nanti juga ada yang bantuin atau ada jalannya sendiri”.
Sedangkan orang di China hidupnya lebih berkompetisi, aktif, segala sesuatu harus cepat, merasa bahwa tanpa usaha, hasil tidak akan didapatkan, semua orang harus berusaha semaksimal mungkin atau anda akan tertinggal di belakang, dan senang hidupnya penuh aktifitas.
Kamu lebih memilih yang mana? Semuanya terserah anda, terkadang kita mau hidup sepert ini itu, tapi kalau keadaan lingkungan, atau orang-orang sekitar hidupnya masih bergaya A, pasti kita akan kurang lebih masih mengikuti gaya hidup kondisi A, sebaliknya apabila orang-orang sekitar kita hidupnya bergaya Z, kitapun mau ga mau harus mengejar ketinggalan kita dan mencoba meraih Z tersebut.
Seperti kata pepatah "PERGAULAN YANG BURUK AKAN MERUSAK KEBIASAAN YANG BAIK", begitu juga sebaliknya.
Yang pasti hiduplah sebahagia mungkin.