Hanya saat kecil saja aku merayakan, dikarenakan ibuku juga berulang tahun tepat di tanggal 14 Febuari, jadi kita biasanya merayakan hari ulang tahun ibu, tapi semenjak menikah dan ibu tinggalnya berjauhan, jadi cuman mengucapkan lewat telepon saja.
Kalau terkadang suamiku suka memberikan kejutan coklat, atau kadang tidak sama sekali, di tahun ini aku mendapatkan kado super special dari seseorang lain, siapa yah? Pastinya super special karena beberapa hal he..he..he
Dan ketika melihatnya, aku senang sekali, ga sangka banget anakku yang pertama sangat memberikan waktu dan tenaganya untuk membuat hal ini, ternyata note kecil yang dimasukkan ke jar itu sangat banyak, berbentuk hati, dan ketika dilipat menjadi bentuk amplop, aku yang membukanyapun kewalahan! Karena sangking banyaknya dan kecil-kecil, tapi aku senang sekali, setiap membuka satu note kecil selalu membuatku tersenyum lebar, karena kata2nya sangat romantis dan menghargai sekali pengorbanan dan kerja keras sang ibu.
Kata2nya dari mulai i Love you Mom, sampai beautiful mom, good mom, great mom, nice mom, sampai ke you cook so yummy, delicious, semoga mama umur panjang seperti deburan pasir di pantai, rasanya dikasih kayak gitu sama anak tercinta, Surga banget.
Pastinya untuk memiliki anak yang bisa mencintai kita, tidak segampang yang orang kira, diperlukan kedekatan yang dibangun dari sejak kecil, karena pengalaman aku yang tidak memiliki kedekatan emosi dengan ibuku sendiri, (aku pernah ceritain soal ini di blog sebelumnya).
Karena hal itu, membuat aku belajar apa rasanya jadi seorang anak, bagaimana membuat anakku merasa nyaman di dekatku, membangun keintiman emosi semenjak dia mulai bisa berkomunikasi dua arah, bagaimana membuat dia merasa bercerita ke mamanya itu adalah sebuah kebutuhan.
Anakku yang mulai beranjak remaja hampir umur 12 tahun bulan depan, sudah aku biasakan dari sejak kecil untuk bercerita, sampai sekarangpun aku sering berujar bahwa kalau kamu naksir orang, atau ada yang naksir kamu, bilang ke mama, tapi izin untuk pacaran tidak akan didapatkan sampai dia selesai lulus SMA. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan juga membuat dia untuk tetap fokus sama pendidikannya.
Aku selalu mengajarkan kepada dia bahwa cita cita itu dikejarnya lama dan butuh waktu untuk membangunnya, kalau cowo itu mudah digapai dan kamu akan spend the rest of your life with the same person, so why need to hurry? Aku selalu menanamkan ke dia bahwa wanita itu harus independent, ga boleh tergantung sama pria, apalagi kalau soal uang, kamu yang harus bisa menghidupi diri kamu sendiri, jadi kalau suami kamu tidak ada disampingmu entah apapun alasannya, kamu punya pegangan hidup sendiri, ini juga pernah aku uraikan di blog sebelumnya.
Aku kadang suka miris ketika mendengar suatu keluarga artis terkenal, yang malah menganjurkan anak perempuannya untuk menikah muda kalau memang sudah siap, padahal anaknya baru menginjak umur 19 tahun. Menurut aku kasihan anaknya tidak akan bisa fokus untuk mengejar cita citanya, karena mau ga mau dia akan menjadi istri yang harus mengurus keluarganya, apalagi kalau sudah punya anak, pastinya waktu akan banyak terbuang untuk membesarkan anak.
Suamiku dan aku selalu menganjurkan anak anak kami untuk tidak memilih menikah muda, kita selalu mengajarkan ke anak kita untuk menggapai cita citamu, menjadi seseorang yang kamu mau, kami menyiapkan anak perempuan kami untuk bisa berdiri di kaki sendiri ketika keadaan membutuhkan, dan tidak terbawa kepada kebudayaan timur yang hanya bisa menunggu nafkah suami, yah nafkah itu anggaplah sebuah bonus, tapi kalau kamu tidak mendapatkannya karena alasan apapun, kamu bisa berdiri di kakimu sendiri, itu yang selalu kami ajarkan kepada anak anak kami. (Yah jadi kebablasan ngomongin soal nikah muda), (Yuk balik lagi soal recycle barang).
Suamiku pernah berujar ke anak pertama kami, bahwa kalau kamu bisa membuat sesuatu dari barang Recycle, itu lebih indah, karena artinya kamu kreatif, pintar dan bisa mengembangkan cara berpikirmu. Kami selalu membiasakan anak kami untuk ga gampang tinggal minta beli ini itu, tinggal buang ini itu. Biasakan untuk menghargai barang dan mencoba untuk mendaur ulang menjadi barang lainnya.
Dan hasilnya, anakku tumbuh menjadi anak yang suka berkreatifitas, kebetulan dia juga memiliki talenta seni yang tinggi, suka menggambar, juga suka barang-barang DIY.
Kembali ke soal hari kasih sayang, menurutku kalau ada ibu yang berkoar koar bertanya kenapa anakku kurang ajar, jahat sekali, tidak tau diri, rasanya kita harus menilik diri kita sendiri, aku seringkali bertanya ke anakku sendiri, apa yang kalian suka atau tidak suka dari mama, karena aku tidak mau anakku hanya bisa mendengarkan, aku mau anakku juga bisa meluapkan emosinya apa yang tidak suka dari mama, dan hal apa yg membuat kamu sedih atau kecewa? Biasanya aku ngomong ini dari hati ke hati ketika aku dan anakku lagi santai di kamarnya seperti bincang bincang santai.
Karena aku percaya kasih sayang seseorang kepada seorang lainnya tidak hanya bisa terjadi begitu saja walaupun sedarah, ada sesuatu yang harus dibangun, dan diurus setiap saat, rasa cinta itu bisa tumbuh karena suatu hal. Kita bukan Tuhan yang bisa mencintai manusia tanpa alasan, kecuali kasih ibu kepada anaknya, mungkin karena ibu melahirkan anak dengan penuh perjuangan sehingga bisa tumbuh cinta dengan sendirinya, tapi lain halnya dengan anak ke orang tua.
Menurut pendapatku, cinta anak ke orang tua itu harus dibangun, harus diciptakan, tidak bisa tumbuh dengan sendirinya. Siapa yang bisa mengajari? Tentunya orang tuanya sendiri ke anak, menurutku orang tua harus membuat anak merasa dicintai, merasa nyaman, merasa dikagumi, dan merasa diindahkan, sehingga anak bisa merasakan kasih sayang cinta tersebut dan otomatis anak akan balik mencintai orang tua, tentunya tidak lupa didikan yang disiplin dan tegas yang membuat anak bisa mencintai dan menghormati kita sebagai orang tua.
Terkadang kita lupa, kasih sayang itu harus diciptakan, cinta suami ke istri, cinta istri ke suami, cinta anak ke orang tua, cinta kita kepada sesama saudara kandung, semua itu harus diciptakan dan terus dipupuk supaya selalu bertumbuh.
Di Hari Valentine ini, cobalah tilik hati kecil yang paling dalam, sudahkah kita membangun dan terus memupuk cinta yang ada atau kita hanya menuntut orang terdekat kita untuk mencintai kita dengan sendirinya?
CINTA itu harus terus diciptakan, CINTA tidak datang dengan sendirinya.